Senin, 12 Oktober 2015

[ Inspirasi Kesehatan: Apa itu AGEs? Apa itu IRIDOID?? ]



 
AGEs, singkatan dari Advanced Glycation End-Products, merupakan hasil dari proses bereaksinya ikatan glukosa dengan molekul protein atau lemak yang terjadi di dalam tubuh. Memang, glukosa, protein, dan lemak merupakan zat yang dibutuhkan bagi tubuh sebagai sumber energi dan pertumbuhan. Namun jika kandungan glukosa dan protein, lemak berlebih dari jumlah normal di dalam tubuh, maka zat-zat tersebut akan bereaksi dengan sendirinya membentuk AGEs, sehingga darah di dalam tubuh  mengandung banyak AGEs. Lalu, apa bahayanya jika darah di dalam tubuh kita mengandung AGEs? Jawabannya adalah SANGAT BERBAHAYA !!

Terbentuknya AGEs di dalam tubuh menjadi sumber penyebab terserangnya tubuh terhadap berbagai macam jenis penyakit berbahaya karena penumpukkan AGEs akan mengganggu struktur protein intraseluler dan ekstrasel sehingga akan merusak sel-sel tubuh dan selanjutnya dapat mengganggu fungsi organ-organ di dalam tubuh. Beberapa penyakit berat bisa muncul akibat AGEs, yaitu: Kanker, penyakit Alzheimer (jika AGEs menumpuk di otak), Penyakit jantung (jika AGEs menumpuk di pembuluh darah sekitar jantung), Tipe-II Diabetes (jika AGEs menumpuk di kelenjar pankreas), Aterosklerosis, tekanan darah tinggi, gangguan ginjal (jika AGEs menumpuk di pembuluh darah sekitar ginjal), gangguan visual (jika AGEs menumpuk di pembuluh darah sekitar mata), Stroke (jika AGEs menumpuk di otak), gangguan kulit (penuaan dini). Bahkan banyak penelitian menghasilkan adanya korelasi yang signifikan antara angka AGEs tinggi terhadap pasien jantung koroner dan diabetes.  




Sumber terbentuknya AGEs di dalam tubuh adalah secara langsung dan tidak langsung melalui makanan dan pola hidup. Maksudnya, penyebab terbentuknya AGEs secara langsung melalui makanan adalah dengan mengkonsumsi makanan bakar-bakaran atau yang digoreng terlalu lama, karena bagian yang gosong itulah merupakan bentuk jadi AGEs yang secara langsung akan menyumbang tingginya kadar AGEs di dalam tubuh. 

Sedangkan, penyebab terbentuknya AGEs secara tidak langsung melalui makanan adalah dengan mengkonsumsi makanan dengan kadar gula tinggi (seperti cake, coklat, dan lain-lain), lemak jahat, protein hewani, yang secara tidak langsung akan memicu terbentuknya AGEs secara tidak langsung di dalam tubuh melalui proses kimia. Pada dasarnya kita boleh mengkonsumsi makanan-makanan tersebut hanya saja tingkat porsinya perlu diperhatikan.


Lalu, bagaimana cara mengetahui kadar AGEs di dalam tubuh kita?? See the next post

[ Inspirasi Kesehatan: Inilah Peran Tahitian Noni dalam mengatasi Kanker Usus secara Alami -1/3-]

Tahitian Noni adalah minuman jus alami berbahan dasar buah Noni terbaik yang ada di wilayah Tahiti. Dalam segala proses pembuatan sangat dijaga kualitas produknya. Telah didukung oleh berbagai penelitian internasional dan teruji secara Human Clinical Studies (pengujian produk langsung ke tubuh/organ manusia, bukan hewan). Banyak masyarakat terbantu kesehatannya dengan Tahitian Noni. Tidak hanya mampu menyembuhkan kanker usus, tetapi juga jenis kanker lainnya dan jenis penyakit lainnya. Kok bisa?? Berikut analisis kesehatannya:


1. Tahitian Noni mengandung bioaktif Damnacanthal, EpiGaloCatesingalate (EGCg), Monoterpen, Antraquinon, yang masing-masing berfungsi untuk:
- Menghambat emboli sel-sel kanker, mengambat interaksi antar sel-sel kanker, memblok ikatan antar sel-sel kanker.

-Menghambat MMPs (metaloproteinase). MMPs merusak ECM (Extra Cellular Matriks) sehingga sel-sel kanker dapat bermetastase. Dengan menghambat MMPs, artinya sel-sel kanker tidak akan dapat bermetastase.

-Menghambat proses aromaterase (proses perubahan androgen adrenal menjadi estrogen sehingga kadar estrogen di dalam darah meningkat). Dengan dihambatnya aromaterase, maka kadar estrogen di dalam darah tidak meningkat.
menghambat protein G dan memblok reseptor estrogen sehingga menghentikan proliferasi dan memicu apoptosis.

- Menghambat angiogenesis dengan cara menghambat VEGF (Vascular Endhotelial Growth Factor) dan BFGF (Basic Fibroblast Growth Factor)


2. Tahitian Noni dapat mengoptimalkan imunitas tubuh, dengan cara:
- induksi NO dan iFg untuk proses fagositosis. Fagositosis adalah proses yang dilakukan sel tubuh untuk menelan kemudian mencerna partikel nutrisi /bakteri. Merupakan bagian yang sangat penting dari fungsi sel tubuh. Sel-sel tubuh akan mengambil nutrisi yang penting untuk melindungi diri dari bakteri berbahaya.

- Induksi TNF (Tumor Necrosis Factor), yaitu untuk membunuh sel kanker.

-Induksi NK (Natural Killer) dan sel limfosit T ( sitolitik sel kanker.

-Produk siliposakarida, yaitu untuk meningkatkan respon imun.

 
3. Tahitian Noni mengandung Proxeronin = Iridoid aglikon
Tahitian Noni dapat memulihkan fungsi dan struktur sel dengan cara mengaktifkan dan meningkatkan fungsi berbagai protein seluler bersama dengan antioksidan.
  
4. Tahitian Noni dapat menghambat proses mutagenesis dan karsinogensis.

Itulah keempat proses kerja Tahitian Noni di dalam tubuh untuk menyembuhkan kanker usus dan juga kanker-kanker lainnya.

Tahitian Noni & Maxidoid adalah minuman jus alami, bukan obat kimia, sehingga aman untuk konsumsi tiap hari dan jangka panjang. Tidak hanya baik untuk menyembuhkan penyakit, tetapi juga baik dikonsumsi untuk menjaga kesehatan tubuh kita, orang tua kita, keluarga, teman, maupun sahabat, karena menjaga lebih baik daripada mengobati!! Bantu ceritakan ke orang-orang yang membutuhkan informasi ini.

Konsultasi kesehatan / produk: 085731379051, pin BB 7CAC560B.

Jangan Lupa Like & Share ke keluarga & teman-teman. Berbagi informasi kesehatan ke orang-orang tersayang :)

Jumat, 02 Oktober 2015

Inspirasi Kesehatan: Cari Tahu tentang Kanker Usus Yuk!!

Kanker usus besar atau kanker kolorektal, kanker usus buntu adalah salah satu dari bentuk kanker yang paling umum dan penyebab kedua kematian yang disebabkan oleh kanker di dunia Barat. Kanker usus besar menyebabkan 655.000 kematian di seluruh dunia setiap tahun (data per Agustus 2015). 


Banyak kanker usus besar yang diketahui berasal dari polip adenoma pada usus dan penumpukan tinja akibat konstipasi yang terlalu lama. Perkembangan polip tersebut kadang-kadang berkembang menjadi kanker. Kanker usus besar merupakan salah satu kanker ganas diantara kanker ganas lainnya. Angka kematian di seluruh dunia mencapai 608.000 orang dan hampir 60% terjadi di negara berkembang. Di AS, 50.000 lebih didiagnosa sebagai kanker usus besar setiap tahunnya dan penyebab kematian nomor dua di AS. Di Indonesia, kanker usus sering ditemukan dan termasuk dalam 10 besar kanker tersering dan termasuk 5 besar kanker mematikan dengan jumlah yang meningkat. Dan usia penderita semakin muda. 

Faktor-faktor penyebab kanker usus besar:
1. Diet yang buruk, yaitu tinggi lemak, junk food, dan protein, serta rendah serat. Konsumsi daging merah dan daging olahan meningkatkan risiko kanker usus sebesar 35%.
2. Merokok. Perokok aktif memiliki risiko kanker usus sebesar 1,5-3kali.
3. Konsumsi alkohol
4. Obesitas
5. Usia: rentang usia >50 tahun beresiko menderita kanker usus.
6. Riwayat keluarga menderita kanker usus atau polipusus.
7. Riwayat menderita kanker sebelumnya, seperti kanker ovarium, kanker payudara, kanker rahim memiliki resiko terkena kanker usus.
8. Riwayat menderita kelainan usus, seperti radang usus.
9. Perubahan gen: penderita kanker usus besar mengalami perubahan gen, yaitu: Hereditary Nonpolyposis Colon Cancer (HNPCC).

Proses terjadinya kanker usus besar:
Diet tinggi lemak dan rendah serat  --> meningkatkan bakteri anaerob (bakteri jahat) memproduksi karsinogen dan lemak hewani memadat pada temperatur tubuh --> feses menjadi padat --> waktu transit di dalam usus kian lama --> sehingga banyak zat racun diabsorpsi dan gesekan feses yang padat membuat lapisan dinding usus mudah lecet --> terjadi peradangan --> kanker usus.

Gejala kanker usus:
1. Sulit BAB (sembelit) atau diare tanpa sebab yang jelas
2. BAB dengan darah akibat pendarahan usus besar
3. Sakit perut yang hebat
4. Berat badan turun dan mudah lelah
5. Perut terasa penuh (kembung) dan rasa ingin muntah.
6. Anemia akibat pendarahan kronis.
7. Nyeri saat BAB dan rectum terasa penuh walaupun telah BAB
8. Melena (BAB berdarah)