Selasa, 19 Mei 2015

Inspirasiku: Muslimah Sejati


Seperti apakah Muslimah sejati?

Ada beberapa kriteria khusus. Seorang pejuang Islam, Hasan al-Banna, telah merumuskan 10 kriteria Muslimah sejati.

(1) Salimul ‘Aqidah. Bersih akidahnya. Muslimah sejati harus terhindar dari hal-hal yang dapat merusak akidahnya seperti kesyirikan dan kesesatan.

(2) Shahihul Ibadah. Benar ibadahnya. Ibadahnya harus benar dan jauh dari kegiatan ibadah yang bersifat bid’ah.

(3) Matinul Khuluq. Mulia akhlaknya. Muslimah yang buruk akhlaknya, urakan dan tidak sopan perilakunya tidak pantas disebut Muslimah sejati. Muslimah sejati tentu punya perilaku yang baik, sopan dan dapat menjaga perilakunya.

(4) Qowiyul Jismi. Kuat fisiknya. Jasmani yang lemah akan menghambat kegiatan beribadah dan beramal salih . Karena itu, penting bagi Muslimah untuk menjaga badannya agar selalu sehat.

(5) Mutsaqaful Fikri. Luas wawasan berpikirnya. Bagaimana ia bisa dikatakan Muslimah sejati jika ia tidak mengetahui permasalahan umat saat ini, tertinggal berita penting, dan tidak berwawasan luas? Muslimah sejati harus peka dan peduli dengan berita-berita yang sedang ramai diperbincangkan. Penting untuknya menonton televisi, mencari berita baru di internet, dan membaca buku-buku sumber pengetahuan.

(6) Qadirun ‘alal Kasbi, Mampu berusaha. Muslimah yang pemalas dan tidak mau berusaha tentu tidak termasuk kriteria Muslimah sejati, bukan? Muslimah sejati seharusnya rajin dan pantang menyerah.

(7) Mujahidun li Nafsihi. Bersungguh sungguh dalam jiwanya. Muslimah yang seperti ini selalu bersungguh-sungguh dan melakukan yang terbaik dalam setiap hal yang dikerjakannya.

(8) Haritsun ‘ala waqtihi. Efisien dalam memanfaatkan waktunya. Di dalam Islam, waktu adalah pedang. Siapa saja yang tidak pandai memanfaatkan waktunya akan terkena ‘pedang’-nya sendiri.

(9) Munazham fi Su’unihi. Tertata dalam urusannya. Masalah akan mudah diselesaikan apabila teratur dan tertata secara baik.

(10) Nafi’un li Ghayrihi. Bermanfaat bagi orang lain. Sebaik-baik Muslim adalah yang bermanfaat bagi saudaranya.

Apakah kriteria-kriteria di atas sudah kita miliki? Mari perbaiki diri kita. Lengkapi kriteria-kriteria di atas. Jadilah Muslimah sejati pejuang Islam. Allahu Akbar!

Share semoga bermanfaat 🙏💕💕

Repost: Dakwah Islam

Inspirasiku: Kalau kamu adalah jodohku,,,



Kalau kamu adalah jodoh yang terbaik, semua yang baik akan mendatangimu. Upgrade diri agar kamu menjadi menarik.

Jodoh? Kita tak boleh memilih, tapi kita akan berdoa pada Allah SWT, dan Dia memilihkan jodoh yang terbaik untuk kita.

Allah merahasiakan tentang siapa jodoh kita nantinya agar hambanya mencari jodoh yang terbaik untuknya..

Jodoh itu banyak pilihannya. Pilih satu yang terbaik, jika sudah diberi - bahagiakanlah dia, dan setialah.

Jodoh tu rahsia Allah. Dia tak pernah silap tetapkan siapa jodoh kita. Beri hati pada Allah, Dia pasti akan memberikan kita pemilik terbaik.

Jodoh yang terbaik adalah jodoh yang diberikan oleh Allah, suatu saat nanti

Jodoh yang terbaik bagi kita adalah yang meringankan langkah kita mendekat kepada Allah.

Itu bukti bahwa Allah itu adil, semuanya pasti berbalas kok, gak usah takut jomblo, jodoh terbaik untuk orang yg baik juga.

Belajar jadi calon ayah untuk bidadari surga (istri) dan malaikat kecil (anak) mu kelak, belajar jadi pria idaman para jodoh terbaik..

Pasti mau kan jadi diri yg terbaik yang dirindukan para jodoh yg baik pula ? Kuncinya apa ? Pantaskan dirimu

Aku hanya berusaha menjadi dan mencari kekasih terbaik, masalah jodoh atau tidak, biar Allah yang memutuskan.

Repost: Dakwah Islam


Inspirasiku: Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Anak



Peran orang tua sangat menentukan baik-buruk serta utuh-tidaknya kepribadian anak. Untuk itu orang tua pasti akan dimintai pertanggung jawaban di hadapan Allah Azza wa Jalla kelak di akhirat tentang anak-anaknya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَا مِنْ مَوْلُودٍ إِلاَّ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

Tiada seorangpun yang dilahirkan kecuali dilahirkan pada fithrah (Islam)nya. Kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi. [HR. al-Bukhâri dan Muslim][1]

Hadits ini menunjukkan bahwa orang tua sangat menentukan shaleh-tidaknya anak. Sebab pada asalnya setiap anak berada pada fitrah Islam dan imannya; sampai kemudian datanglah pengaruh-pengaruh luar, termasuk benar-tidaknya orang tua mengelola mereka.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

كُلُّكُمْ رَاعٍ وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ اْلإِمَامُ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالرَّجُلُ رَاعٍ فِي أَهْلِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا وَمَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا

Setiap engkau adalah pemelihara, dan setiap engkau akan dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya: Seorang pemimpin adalah pemelihara, ia akan dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya. Seorang laki-laki juga pemelihara dalam keluarganya, ia akan dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya. Dan seorang perempuan adalah pemelihara dalam rumah suaminya, ia akan dimintai pertanggung jawaban mengenai apa yang menjadi tanggung jawab pemeliharaannya. [HR. al-Bukhâri][2]

Maka orang tua bertanggung jawab sepenuhnya terhadap anak-anaknya. Karena itu hendaknya setiap orang tua memperhatikan sepenuhnya perkembangan serta masa depan anak-anaknya, masa depan yang bukan berorientasi pada sukses duniawi, tetapi yang terpenting adalah sukses hingga akhiratnya. Dengan demikian, orang tua tidak boleh mementingkan diri sendiri, misalnya dengan melakukan dorongan yang secara lahiriah terlihat seakan-akan demi kebaikan anak, padahal sesungguhnya untuk kepentingan kebaikan, prestise atau popularitas orang tua. Sehingga akhirnya salah langkah.

Repost: Dakwah Islam

Minggu, 17 Mei 2015

Inspirasiku: Subhanallah :)


Di subuh yang dingin,,, ku dapati ibu sudah sibuk memasak untuk keluarga..

"Ibu masak apa? Bisa ku bantu?"

"Ini masak gurame goreng. Sama sambal tomat kesukaan bapak" sahutnya..

"Alhamdulillah.. mantab pasti.. mari saya bantu. Eh bu.. calon istriku dia tidak bisa masak loh.."

"Iya terus kenapa,,?" Sahut ibu..

"Ya tidak kenapa2 sih bu.. hanya cerita saja, hehehe"..

"Jangan di pikir memasak, mencuci, menyapu, mengurus rumah dan lain lain itu kewajiban wanita"

"Hah.? Maksut ibu..?" Kaget..

"Itu semua adalah kewajiban lelaki"

"Tapi bukankah ibu setiap hari melakukannya?"

"Kewajiban istri adalah taat pada suami. Karena bapak itu tidak mungkin bisa mengurusi rumah maka ibu bantu mengurusi semuanya. Sebagai wujud cinta dan juga wujud istri yang mencari ridho suaminya"

Saya makin bingung bu.

"Bukankah kewajiban lelaki untuk menafkahi istri? Baik itu sandang, pangan, dan papan" tanya ibu..

"Iya tentu saja bu.."

"Menurut mu pengertian nafkah itu yang seperti apa? Pakaian yang bersih adalah nafkah. Sehingga mencuci adalah kewajiban suami. Makanan adalah nafkah. Kalau beras. Itu masih setengah nafkah. Karena belum bisa di makan. Sehingga memasak adalah kewajiban suami. Lalu rumah adalah kewajiban suami. Sehingga kebersihan rumah adalah kewajiban suami"

"Waaaaah.. sampai segitunya bu..? Lalu jika itu semua kewajiban suami. Kenapa ibu tetap melakukan itu semuanya tanpa menuntut bapak sekalipun?

"Karena ibu juga seorang istri yang mencari ridha dari suaminya. Ibu juga mencari pahala agar selamat di akhirat sana. Karena ibu mencintai ayahmu, mana mungkin ibu tega menyuruh ayahmu yang baru pulang bekerja untuk melakukan tugas itu semua. Jika ayahmu berpunya mungkin pembantu bisa jadi solusi. Tapi jika belum ada, ini adalah ladang pahala untuk ibu"

Aku hanya diam..

"Pernah dengar cerita fatimah yang meminta pembantu kepada Nabi karena tangan nya lebam karena menumbuk tepung?" Tapi Nabi tidak memberinya.

Atau pernah dengar juga saat Umar di Omeli istrinya? Umar diam saja karena tahu betul. Wanita kecintaannya sudah melakukan tugas macam2 yang sebenarnya itu bukanlah tugas istri. Tapi karena patuh dan taatnya wanita semua ridha di kerjakannya.

"Iya buu..."

"Jadi laki laki selama ini salah sangka ya bu, seharusnya setiap lelaki bertrimakasih pada istrinya. Lebih sayang dan lebih menghormati jerih payah istri."

"Eh. Terus kenapa ibu tetap mau melakukan semuanya padahal itu bukan kewajiban ibu?"

"Menikah bukan hanya soal menuntut hak kita. Atau menuntut kewajiban suami kita. Tapi banyak hal lain. Menurunkan ego. Menjaga keharmonisan. Mengalah. Kerja sama. Kasih sayang. Cinta. Dan Persahabatan. Menikah itu perlombaan untuk berusaha membaikan satu sama lain. Yang wanita sebaik mungkin membantu suaminya. Yang lelaki sebaik mungkin membantu istrinya. Toh impianya rumah tangga sampai surga"

"Subhanallah.. eeh kalo calon istriku tau hal ini dan dia malas & nggak ngapa2 in bu?"

"Wanita yg beragama tentu tau bahwa ia harus mencari keridhoan suaminya. Sehingga tidak mungkin setega itu. Sedang lelaki yg beragama tentu tau bahwa istrinya telah banyak membantu. Sehingga tidak ada cara lain selain lebih mencintainya".... Salam
Para lelaki sebaiknya paham....


Repost: Dakwah Islam

Sabtu, 16 Mei 2015

Inspirasiku: "Cara Masuk Surga Sekeluarga"

Oleh Ustadz Bachtiar Nasir 
(Sekjen Miumi Pusat)

1. Coba suatu hari ingatkan seluruh anggota keluarga begini; "Kita kerjasama agar masuk surga sekeluarga yuk?"
2. Bagaimana caranya? Lihat surat Ath Thur ayat 25-26. Para penghuni Surga membocorkan rahasianya bagaimana cara masuk Surga sekeluarga. Mau tau?
3. Ceritanya penghuni Surga saling bercengkrama berhadap-hadapan, masing-masing bertanya jawab bagaimana keluarga kalian dulu, koq bisa masuk Surga?
4. Jawabnya seragam; "Kami bisa masuk Surga karena dulu di Dunia, dikeluarga kami saling mengingatkan satu sama lain tentang siksa pedih Neraka".
5. Karenanya Visi rumah tangga orang beriman adalah: "Peliharalah dirimu dan keluargamu dari siksa Neraka" (QS At Tahrim; 6).
6. Rumahku Surgaku, akan terjadi jika masing-masing anggota keluarga memelihara dirinya dan mengingatkan anggota keluarga lainnya dari siksa Neraka.
7. Siapa yang tak sedih jika ada salah seorg anggota keluarganya (ayah, ibu, kakak atau adik) terjerumus ke lingkungan siksa "Neraka"?.
8. Setiap anggota keluarga pasti sangat sedih jika Bahtera Keluarga pecah dan karam akibat terpaan gelombang kehidupan dunia yang mematikan.
9. Agar masuk Surga sekeluarga, ingatkan anggota keluarga kita yang sedang khilaf berbuat dosa atau lalaikan perintah Allah, jangan dibiarkan.
10. Jangan kecewa kalau peringatan kita diabaikan, atau malah dilecehkan, karena dakwah di tengah keluarga kadang lebih berat, jangan lupa doakan.
11. Nabi Nuh as tak pernah bosan mengingatkan anaknya yg tersesat, Nuh as terus mendoakannya sampai akhirnya Allah tenggelamkan Kan'an.
12. Nabi Luth as tak pernah berhenti memperingatkan isterinya yang membangkang, sampai akhirnya Allah binasakan isterinya bersama kaum Sodom.
13. Asiah binti Muzahim, tertatih -tatih peringatkan suaminya Fir'aun, konsisten mendidik Masyithah & Musa as, akhirnya Asiah yang dibunuh Fir'aun.
14. Habil tak pernah takut mengingatkan dan menasehati kakaknya Qabil, rasa iri dan dengki berkecamuk sampai akhirnya Habil dibunuh Qabil.
15. Agar bisa masuk Surga sekeluarga perlu perjuangan dan pengorbanan yang besar, selain itu kesabaran dan konsistensi juga harus dilakukan.
16. Ingatkan suami agar bekerja ditempat yang halal, jangan bawa pulang penghasilan yg haram, krn akan jadi bahan bakar neraka Rumah Tangga.
17. Ingatkan isteri agar memperhatikan Pola Konsumsi Halal untuk keluarga, anak-anak akan susah diajak taat dan ibadah jika mengkonsumsi yang haram.
18. Ingatkan anak-anak bahwa bahan bakar Neraka adalah Batu dan Manusia, jangan sampai salah seorang dari kita jadi bahan bakarnya Neraka.
19. Ceritakan bahwa penjaga Neraka adalah Para Malaikat Perkasa yang kuat dan kasar, mereka tak pernah khianati Allah & pasti laksanakan perintahNYA.
Semoga bermanfaat buat kita dan keluarga kita masing-masing. Selamat beraktifitas yang indah bersama keluarga kita sampai akhirat yang husnul khotimah...
Aamiin Yaa Rabbal 'Aalamiin

Repost: Dakwah Islam

Inspirasiku: Dalam menyikapi sebuah kehidupan, sepertinya kita harus lebih belajar dari sosok semut.

Jika mereka sedang menuju ke suatu tempat dan kamu mencoba menghentikannya, mereka akan mencari jalan lain. Mereka akan memanjat keatas, mencari celah lewat bawah atau memutar mengitarinya,
Mereka akan selalu mencari jalan yang lain. Subhanallah, Kita bisa mengambil pelajaran dari sikap semut tersebut, bahwa dalam mencapai sebuah tujuan terkadang ada hambatan dan cobaan, tetapi dengan semangat dan tekad yang kuat kita harus bisa menghadapinya dan berusaha agar tidak mudah untuk menyerah. So, mintalah kepada Allah agar selalu diberikan kekuatan untuk menghadapi setiap persoalan hidup kita. Dan Lakukanlah yang terbaik karena setiap apa yang kita lakukan akan kembali kepada diri kita sendiri.

Repost: Dakwah Islam

Inspirasiku: KUNCI KEBAHAGIAAN HIDUP


Mungkin Anda telah mencoba Berbagai teori dan kiat untuk menggapai hidup bahagia. Namun demikian, barang kali pula kebahagiaan yang anda dambakan seakan semakin berlari menjauh.

Harta, jabatan, popularitas dan wanita cantik yang kemarin anda duga dapat mendatangkan kebahagiaan ternyata kini terbukti menambah beban hidup anda terasa semakin berat. Kalaupun anda merasakan kebahagiaan, maka sering kali itu hanya sementara dan segera pudar.

Pusing tujuh keliling memikirkan dimanakah letak kebahagiaan hidup yang sejati, dan bagaimana meraihnya?

Anda penasaran ingin mengetahui kunci hidup bahagia?

Temukan jawabannya pada doa yang senantiasa Nabi ucapkan setiap pagi:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا» (shiny)

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu:
1. Ilmu yang bermanfaat,
2. Amalan yang diterima
3. Rejeki yang halal.

(HR. Ahmad dan lainnya)

Ketiga hal inilah sejatinya kunci kunci kebahagiaan dalam hidup.
Gapailah ketiganya, niscaya anda merasakan kebahagiaan hidup yang sejati.


Oleh Ust. Dr Muhammad Arifin Badri
Repost: Dakwah Islam

Jumat, 15 Mei 2015

Inspirasiku: Alhamdulillah, Beruntung Hidup dalam Islam



Dalam pandangan Islam, yang Mulia bukanlah siapa yang cantik ataupun yang cakep, bukan juga yang kaya atau yang miskin, bukan juga yang berbicara atau yang mendengar. Akan tetapi, yang Mulia dalam pandangan Islam adalah siapa saja yang senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, yaitu mereka yang Bertaqwa kepada Allah.

Oleh karena itu, siapa saja bisa berlomba dalam meraih Kebahagian ini. Tidak perlu pusing-pusing terus berkaca di hadapan cermin, atau bingung mencari peralatan perawatan wajah atau bahkan sampai operasi plastik seperti yang marak di luar negeri.

Sekarang, mari kita nikmati sisa hidup kita di dunia ini dengan senantiasa mendekatkan diri kepada-Nya.

|Kita Hidup dengan Islam maka Kita Harus Hidup untuk Islam|

Repost: Dakwah Islam