"Menurut laporan World Cancer 2014 International Agency for Research on
Cancer (IARC) di WHO, pada 2012 ada sekitar 14 juta kasus baru kanker
terjadi. Yang paling umum adalah 13 persen kanker paru, 11,9 persen
payudara, dan 9 persen tumor usus."
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Tjandra Yoga Aditama mengatakan jumlah penderita kanker diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke
tahun. Perkiraannya jumlahnya mencapai 12 juta jiwa pada tahun 2030. WHO
juga menyebutkan setiap tahun ada 6,25 juta orang baru yang yang
menderita kanker. Hal ini
menunjukkan semakin mudahnya wanita di Indonesia terkena kanker payudara dan masih
kurangnya kepedulian wanita di Indonesia ter. Sebelum terlanjur terkena
penyakit ini, mari kita buka wawasan kita para perempuan mengenai penyakit
kanker payudara lebih detail dan sebarkan kabar baik kepada wanita-wanita kesayangan kita :)
Faktor Risiko Kanker Payudara
1. 60% kanker
payudara terjadi pada usia 60 tahunan. Namun berita yang didapat dari Yayasan Kesehatan Payudara Jakarta, akhir-akhir ini didapatkan bahwa banyak penderita kanker payudara adalah mereka-mereka yang usianya masih relatif muda (ABG dan remaja).
2. Pernah
menderita kanker payudara sebelumnya.
3. Keluarga
menderita kanker payudara, misalnya ibu, saudara kandung. Anak memiliki risiko
3x lebih besar.
4. Faktor
genetik dan hormonal
5. Masa menarke (haid pertama) dan menopause.
Semakin cepat menarke (dibawah usia 12 tahun) semakin berisiko. Semakin lama menopause (di atas usia 55 tahun) semakin
berisiko.
6. Pemakaian KB
hormonal
7. Konsumsi
alkohol
8. Konsumsi Dietilstilbestrol
(obat pencegah keguguran)
9. Berbagai karsinogen
dan radikal bebas.
10. Life style atau pola hidup yang tidak sehat, seperti: sering mengkonsumsi makanan tidak sehat, junk food, merokok, tidur terlalu malam / melakukan banyak aktivitas hingga larut malam / begadang.
Gejala Kanker Payudara
1. Awalnya
adanya benjolan yang diraba tanpa sengaja.
2. Stadium
selanjutnya, benjolan telah melekat pada dinding dada atau kulit. Kadang bengkak,
borok, atau kulit seperti kulit jeruk. Indikasi lainnya, terasa benjolan di
ketiak.
3. Bentuk
dan ukuran payudara berubah.
4. Keluar
cairan abnormal di puting atau puting susu tertarik ke dalam.
5. Perubahan
kulit di sekitar payudara, misalnya bersisik.
6. Payudara
nyeri, gatal, dan bengkak
7. Gejala
kondisi umum: lemah, berat badan menurun, demam yang tidak kunjung sembuh,
nafsu makan berkurang.
Tes Penyaringan
Bentuk kepedulian kita terhadap kesehatan
diri kita sendiri adalah dengan melakukan pemeriksaan sejak dini terhadap
anggota-anggota badan kita, salah satunya yang penting sekali bagi wanita
adalah kepedulian kita organ payudara kita. Sangat penting sekali kita harus
melakukan pemeriksaan dini terhadap organ payudara kita untuk mencegah sejak
awal penyakit kanker payudara. Berikut langkah-langkah pemeriksaan dini kanker
payudara:
1. SADARI
(Periksa Payudara Sendiri)
2. Mammografi
3. USG
Payudara
4. Biopsi
5. Bedah
Terapi Tahitian Noni
1.
Pencegahan
Tahitian Noni merupakan minuman jus
herbal noni yang memfasilitasi anda yang ingin mencegah segala jenis penyakit,
termasuk salah satunya adalah pencegahan kanker payudara dengan proses kerja di
dalam tubuh sebagai berikut:
a. Kandungan
iridoid dalam Tahitian Noni mampu menghambat pertumbuhan STAT 3 (Signal Transducer
and Activator of Transcription), yaitu mengubah sel sehat menjadi sel kanker.
b. Iridoid
merupakan zat anti oksidan terbaik karena mengandung vitamin C, E, A, dan
Selenium serta mampu mengaktifkan enzim anti oksidan di dalam tubuh, seperti:
Katalase, Glutatin Peroksidase, dan SOD (Super Oksida Dismutase) dimana kesemua
zat anti oksidan tersebut sangat baik sebagai:
- Proteksi
sel-sel darah putih
- Proteksi
hati dengan menghambat gangguan enzim sitokrom
hati CP 450
- Proteksi
sel endotel pembuluh darah
- Proteksi
sel dari kerusakan oksidasi
- Proteksi
terhadap TBA-RS (Tio Barbiturat Acid Reactive
Subtance)
c. Iridoid
mampu mengaktifkan enzim DNA repair karena iridoid mengandung 17 asam amino
esensial yang sangat penting bagi perbaikan dan pertumbuhan DNA kita di dalam
tubuh.
2. Pengobatan
/ Terapi
Selain mampu mencegah, Tahitian
Noni juga mampu menyembuhkan penyakit kanker payudara bagi penderitanya karena
lagi-lagi kandungan iridoid yang cukup di dalam Tahitian Noni dan zat-zat
lainnya yang mampu menyembuhkan akar masalah kanker payudara, yaitu:
a. Tahitian
Noni mengandung zat EGCg (Epigalo Catesingallat) dan Resveratrol yang mampu mengatasi
NFKB.
b. Tahitian
Noni mengaktifkan enzim Cox-2 inhibitor dan Lox-5 inhibitor yang mampu
mengatasi Cox-2 dan Lox-5.
c. Menghambat
angiogenesis dengan kandungan zat-zat di dalam
Tahitian Noni, yaitu:
-
Antraquinon dan asam elegat
-
Dengan menghambat VEGF (Vaskular Endothel Growth
Factor)
-
BFGF (Basic Fibroblast Growth Factor)
d. Tahitian
Noni mengaktifkan enzim Glucopyronase yang berfungsi sebagai Growth factor
inhibitor, menstimulasi sitokin, dan
mengaktifkan makrofag.
e. Sitotoksik sel kanker oleh bioaktif Damnacantal.
f. Mengaktifkan apoptosis oleh Monoterpen.
3. Pencegahan
Metastase Penjalaran Sel Kanker
a. Tahitian
Noni menghambat MMPs (Metaloproteinase) yang bersifat merusak matriks ekstra
seluler.
b. Tahitian
Noni mengandung mineral Ca yang mampu mencegah sel kanker memisahkan diri dari
induk sel kanker sehingga interaksi antarsel kanker dapat terhambat.
c. Tahitian
Noni mengandung beta sitosterol dan limonene sehingga dapat menghambat
metastase.
d. Tahitian
Noni mampu mengubah pH sel.
4. Immunomodulator
Karena Tahitian
Noni mengandung polisakarida dan mampu meningkatkan sekresi NO, maka Tahitian
Noni mampu meningkatkan sel-sel imun di dalam tubuh, antara lain:
-
IFg yang bersifat fagositosis
-
Induk TNF yang berfungsi untuk membunuh sel kanker.
-
Induk NK (Natural Killer) dan sel limfosit T à
sitolitik sel kanker
Dosis Tahitian Noni
1. Tahitian
Noni Original, atau
2. Tahitian
Noni Extra
Untuk takaran dosis, silahkan
menghubungi admin